TUGAS 3 - FEASIBILITY STUDY
TUGAS 3
Feasibility Analysis
Anggota Kelompok :
5025211036 Mashita Dewi
5025211050 Rule Lulu Damara
5025211137 Kalyana Putri AlKanza
Feasibility Study atau disebut juga studi kelayakan merupakan suatu survey tentang ketersediaan dan persediaan akan keunggulan dan kelemahan suatu sistem. Studi kelayakan dilakukan dengan survey yang menghasilkan dokumen-dokumen kebutuhan.
1. Technical Feasibility
- Familiarity with application is medium
Kebanyakan aplikasi ERP yang kompleks dan sesuai dengan banyak perusahaan memiliki harga jual yang tinggi.
Departemen memiliki pengetahuan yang baik mengenai modul HRM ini
- Familiarity with technology is medium
Departemen memiliki pengetahuan dan tool yang mumpuni dan cukup familiar
Departemen bergantung dengan konsultan eksternal dan penyedia layanan informasi
untuk mengembangkan aplikasi
Maintenance dan pengembangan aplikasi yang continue
- Project size
Project ini melibatkan banyak pihak yang cukup banyak dan kompleks
Project ini memiliki target pengguna yang cukup luas
Aplikasi yang akan dikembangkan memiliki tingkat kerumitan yang cukup tinggi
- Compatibility
Sistem ini perlu diintegrasikan dengan sistem yang telah berjalan saat ini dan dengan data yang sudah ada.
Infrastruktur yang diperlukan sudah tersedia dan kompatibel dengan sistem yang akan diimplementasikan
2. Economic feasibility
PV atau Present Value adalah nilai sekarang dari arus kas masa depan yang dihitung dengan mengurangi nilai arus kas tersebut dengan diskon yang sesuai untuk menyesuaikan nilai uang dari waktu ke waktu.
Cara menghitung PV adalah sebagai berikut:
PV = FV / (1 + r)^n
di mana:
PV adalah Present Value (nilai sekarang)
FV adalah Future Value (nilai masa depan)
r adalah tingkat diskon atau tingkat bunga yang diterapkan pada arus kas
n adalah jumlah periode waktu dalam hitungan diskon
Total Project-Benefit Cost (PBC) adalah perhitungan yang digunakan untuk menentukan apakah suatu proyek memiliki manfaat finansial yang lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan untuk proyek tersebut.
Cara menghitung PBC adalah sebagai berikut:
PBC = Total Manfaat Finansial / Total Biaya Proyek
Dalam hal ini, jika PBC > 1, sehingga proyek tersebut dianggap layak untuk dilaksanakan karena manfaat finansialnya lebih besar daripada biayanya.
NPV (Net Present Value) adalah metode analisis keuangan untuk mengevaluasi proyek investasi dengan menghitung selisih antara nilai sekarang dari arus kas masuk dan keluar selama periode investasi dengan biaya modal yang digunakan untuk menginvestasikan dana tersebut.
Cara menghitung NPV adalah sebagai berikut:
Hitung arus kas bersih (net cash flow) dari proyek investasi selama periode investasi, yaitu selisih antara arus kas masuk dan keluar dari proyek pada setiap tahunnya. Arus kas bersih dapat dihitung dengan mengurangkan biaya dari pendapatan.
Tentukan suku bunga diskon (discount rate) yang akan digunakan untuk menghitung nilai sekarang dari arus kas bersih. Suku bunga diskon adalah tingkat pengembalian yang diharapkan dari investasi tersebut atau biaya modal yang digunakan untuk menginvestasikan dana tersebut.
Hitung nilai sekarang (present value) dari arus kas bersih selama periode investasi dengan membagi setiap arus kas bersih dengan (1 + suku bunga diskon) pangkat tahun. Hasilnya kemudian dijumlahkan untuk menghitung NPV.
Jika NPV-nya positif, maka investasi dianggap menguntungkan atau layak untuk dilakukan. Jika NPV-nya negatif, maka investasi dianggap tidak menguntungkan atau tidak layak untuk dilakukan.
ROI (Return on Investment) adalah sebuah rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas atau keuntungan suatu investasi. ROI menghitung persentase pengembalian yang diperoleh dari investasi dalam periode tertentu, dibandingkan dengan biaya investasi awal yang dikeluarkan.
Cara menghitung ROI adalah sebagai berikut:
ROI = (Keuntungan Investasi - Biaya Investasi) / Biaya Investasi x 100%
di mana:
Keuntungan Investasi adalah jumlah pengembalian investasi selama periode tertentu, seperti pendapatan, penghematan biaya, atau penjualan aset.
Biaya Investasi adalah jumlah uang yang dikeluarkan untuk membeli atau melakukan investasi, termasuk biaya awal dan biaya operasional selama periode tertentu.
BEP (Break-even Point) adalah titik impas atau titik di mana pendapatan suatu bisnis atau proyek sama dengan biayanya atau di mana laba bersih sama dengan nol. Dalam kata lain, BEP adalah titik di mana bisnis atau proyek tidak menghasilkan keuntungan atau kerugian.
Cara menghitung BEP adalah sebagai berikut:
BEP = Total Biaya Tetap / (Harga Jual Per Unit - Biaya Variabel Per Unit)
di mana:
Total Biaya Tetap adalah jumlah biaya tetap yang harus ditanggung oleh bisnis atau proyek, seperti sewa, gaji pegawai, dan biaya overhead.
Harga Jual Per Unit adalah harga yang diterima untuk setiap unit produk atau jasa yang dijual.
Biaya Variabel Per Unit adalah biaya yang berubah seiring dengan produksi atau penjualan unit produk atau jasa, seperti bahan baku, upah tenaga kerja, dan biaya distribusi.
Kesimpulan Economic Feasibility:
Berdasarkan perhitungan Present Value. Jadi, nilai sekarang dari uang Rp 750.000.000 rupiah yang diterima dalam 4 tahun dengan tingkat diskon 10% adalah sebesar Rp. 659.090.909
Berdasarkan perhitungan Project Benefit Cost didapatkan Dalam hal ini, PBC > 1, sehingga proyek tersebut dianggap layak untuk dilaksanakan karena manfaat finansialnya lebih besar daripada biayanya.
Dalam contoh ini, NPV-nya adalah 0,32 miliar rupiah, yang menunjukkan bahwa investasi tersebut layak untuk dilakukan karena menghasilkan nilai positif.
Produk harus terjual 2000 unit produk per bulan untuk mencapai titik impas atau BEP. Jika perusahaan berhasil menjual lebih dari 2000 unit produk, maka akan mencapai laba, sedangkan jika perusahaan menjual kurang dari 2000 unit produk, maka akan mengalami kerugian.
diperlukan sekitar 1,3 tahun untuk mencapai BEP jika menjual 100 unit produk harga jual per unit sebesar 250 ribu rupiah, dan biaya variabel per unit sebesar 100 ribu rupiah.
3. Organizational Feasibility
Project champion(s)
Proyek ini memiliki project champion, yaitu HR Manager, yang biasanya diartikan sebagai seseorang yang bertanggung jawab atas divisi HR yang berhubungan dengan manajemen perekrutan serta aktivitas lain atas karyawan perusahaan.
Senior management
Dari perspektif organisasi, project ini berisiko tinggi. Karena tujuan dari sistem ini membantu mengelola sumber daya manusia yang ada di perusahaan. Mulai tahap perekrutan sampai tahap pengurangan pegawai. Perhitungan gaji secara menyeluruh sangat membantu perusahaan dalam menggaji pegawai berdasarkan daftar hadir pegawai.
User
Pengguna sistem ini adalah sebuah perusahaan dengan jumlah karyawan yang banyak, yang diharapkan dapat memanfaatkan aplikasi ini dengan semaksimal mungkin. Agar mempermudah dalam mengelola sumber daya manusia yang ada di perusahaan mulai dari perekrutan, pengurangan pegawai, hingga perhitungan gaji
Other Stakeholders
Divisi Human Resource(HR) memiliki peran yang sangat penting untuk menggunakan dan menguasai aplikasi ini dengan baik untuk memelihara karyawan sebagai manusia dan aset perusahaan.
Link Presentasi Video :
https://www.youtube.com/watch?v=QBLvZu5Sn1M
Referensi :
https://www.ocbcnisp.com/id/article/2023/01/03/discounted-cash-flow-adalah
https://youtube.com/watch?v=toeZHMrpJ8E&si=EnSIkaIECMiOmarE
https://fajarbaskoro.blogspot.com/2018/10/apsi-feasibility-study.html
Komentar
Posting Komentar